6 Kesalahan Pebisnis dalam Menggunakan Whatsapp untuk Jualan
Kegiatan berjualan selain dapat dilakukan lewat sosial media dan website, juga dapat melalui WhatsApp. Berjualan di WhatsApp banyak dilakukan karena lebih mudah dalam menjangkau sekaligus berkomunikasi dengan pelanggan. Apalagi dalam aplikasi tersebut, banyak fitur yang dapat digunakan untuk memudahkan kegiatan jualan secara online.
![]() |
Menggunakan Whatsapp untuk Jualan |
Meskipun mudah dan tersedia banyak fitur menarik, mungkin beberapa pebisnis tanpa sadar pernah melakukan kesalahan, sehingga membuat jualan sering sepi. Oleh karena itu, ketahuilah keenam kesalahan pebisnis dalam menggunakan WhatsApp untuk jualan berikut ini.
1. Terlalu Sering Mengirimkan Pesan (Spam) ke Pelanggan
Kesalahan pertama yang seringkali dilakukan oleh pemilik bisnis dalam menggunakan WhatsApp untuk berjualan, yakni terlalu sering mengirimkan pesan broadcast ke pelanggan atau disebut spam. Sadar atau tidak, tindakan seperti ini justru membuat penerima pesan merasa tidak nyaman.
Fitur broadcast di WhatsApp sangat berguna untuk beriklan karena mampu menjangkau banyak pelanggan hanya dengan sekali klik. Akan tetapi, terlalu sering mengirimkan pesan berisi iklan secara invasif justru mengganggu, apalagi jika waktu mengirimkannya berdekatan dengan iklan sebelumnya.
Sering membanjiri iklan bagi sebagian penjual mungkin dianggap mampu menarik perhatian calon konsumen, padahal yang terjadi justru sebaliknya. Selain membuat penerima pesan merasa risih, juga membuat mereka malah memblokir kontak Anda. Akibatnya, toko pun jadi sepi pembeli.
Apabila tak ingin hal seperti ini terjadi, sebaiknya mulailah mengatur waktu pengiriman broadcast. Misalnya dua minggu sekali atau mungkin satu bulan sekali. Isi pesannya usahakan bukan hanya teks panjang, sertakan pula gambar atau video supaya lebih hidup.
2. Kurang Memanfaatkan Fitur di WhatsApp untuk Jualan
Dalam platform WA, terdapat banyak fitur menarik yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah aktivitas bisnis. Dibandingkan WhatsApp pribadi, sebagai pemilik usaha sangat disarankan untuk menggunakan WhatsApp Business.
WhatsApp Business memiliki fitur lebih lengkap dibandingkan WhatsApp pribadi jika digunakan untuk mengembangkan usaha, misalnya pesan otomatis, katalog produk, quick replies, label pesan, auto greeting, dan statistik pesan. Semua fitur tersebut jika dapat dimanfaatkan dengan baik dan tepat, maka penjualannya pun bisa maksimal.
Cobalah memanfaatkan fitur-fitur pada aplikasi WA, mulailah dari yang paling sederhana, yakni WA Story. Ketika sedang berjualan, tentu Anda perlu mengiklankan produk untuk mencari konsumen. Manfaatkanlah WA Story untuk memposting foto maupun video jualan, sertakan pula caption menarik supaya dilirik.
Apabila hendak membalas pesan dengan cepat, manfaatkanlah fitur pesan otomatis. Melalui pesan otomatis, Anda tidak perlu membalas satu per satu chat pelanggan yang membutuhkan jawaban sama. Cara ini lebih efektif daripada harus menjawab pertanyaan serupa satu per satu, bukan?
3. Tidak Mengatur Profil Bisnis dengan Baik
Kesalahan pebisnis dalam menggunakan WhatsApp untuk jualannya yang paling sering dilakukan, yaitu tidak mengatur profil bisnis dengan baik, entah karena lupa atau tidak tahu bagaimana cara mengisinya. Padahal mengatur profil bisnis sangat penting jika ingin membuat jualan cepat laris di WhatsApp, sebab calon konsumen jadi tahu produk apa yang dijual di toko tersebut.
Hal yang perlu diisi di profil bisnis pada WhatsApp Business, antara lain nama toko, gambar profil, deskripsi terkait toko, jam operasional, alamat lengkap dan peta, serta katalog produk.
Perihal katalog produk, penjual harus memajang gambar produk sejelas mungkin dan usahakan tidak buram. Hindari mengunggah gambar yang semuanya sama persis, sebab akan membingungkan calon pembeli ketika melihatnya.
Kesalahan lain yang juga tak boleh dilakukan ketika menggunakan WhatsApp untuk jualan, yaitu menulis deskripsi toko. Tuliskanlah deskripsi jelas serta produk apa yang dijual agar tidak membingungkan, bisa didukung dengan foto profil yang meyakinkan. Sertakan pula jam operasional guna menghindari pembeli menghubungi di luar jam seharusnya.
4. Tidak Menjawab Pesan atau Komplain Pelanggan
Setiap pesan maupun komplain dari pembeli sudah seharusnya tak boleh diabaikan oleh penjual. Mengabaikan pesan dari pembeli membuat mereka merasa tak dihargai, sehingga sebagian merasa kapok lalu memutuskan untuk tidak berbelanja lagi di tempat Anda.
Kesalahan seperti ini bagi sebagian pemilik bisnis mungkin sepele, padahal dapat mempengaruhi performa toko sekaligus kepuasan pelanggan. Maka sebagai penjual, usahakan membalas pesan pelanggan sesegera mungkin, apalagi ketika ada yang bertanya terkait produk.
Ketika ada calon pembeli bertanya panjang lebar soal produk di toko, bukan berarti mereka hanya berbasa-basi saja, bisa jadi malah membelinya di lain hari. Jadi meskipun pada akhirnya mereka tak jadi membeli, tetap berikan pelayanan terbaik meskipun hanya melalui chat.
Saat menerima komplain dari pembeli, segera tangani komplain tersebut dengan baik, hindari mengaplikasikan jawaban template. Jangan sengaja mendiamkan pesan dari pembeli terlalu lama. Jika toko sedang libur atau sudah tutup, berikanlah pesan otomatis pada jam tertentu untuk memberitahu bahwa pelayanan akan diproses pada esok hari.
5. Sering Menjawab Pesan Pelanggan dengan Template
Menjawab pesan dari pelanggan memang sebuah keharusan, namun usahakan menghindari kesalahan seperti terlalu sering menjawab pesan pelanggan dengan template. Menjawab menggunakan template dan auto reply memang praktis, tapi sama sekali tak menyelesaikan masalah, justru menimbulkan rasa jengkel.
Penjual yang hampir selalu menjawab chat menggunakan template dianggap tidak profesional, sehingga membuat konsumen enggan berbelanja kembali di kemudian hari. Terutama jika sudah sering komplain tetapi hanya dijawab dengan auto reply, masalah tak terselesaikan dan akhirnya membuat penjual jadi kurang dipercaya.
Jika ingin bisnis selalu ramai, usahakan tidak terlalu sering menjawab chat dengan template. Jawablah pesan berisi pertanyaan hingga komplain secepat mungkin dengan bahasa yang mudah dipahami, jadi tak terkesan dijawab oleh bot chat.
Tak harus memakai bahasa formal ketika menjawab pesan dari konsumen, tapi tetap perhatikan penggunaan bahasa yang sopan dan profesional. Jika tak memungkinkan membalas pesan segera, hidupkan fitur auto reply untuk memberitahu konsumen bahwa pesan akan dijawab esok hari saat jam operasional.
6. Menggabungkan Nomor Pribadi dengan Nomor Khusus Bisnis
Kesalahan pebisnis ketika menggunakan WhatsApp untuk jualan yang sering dilakukan lainnya, yaitu menggabungkan nomor pribadi untuk berkomunikasi terkait bisnis. Hal seperti ini seringkali disepelekan, terutama oleh pemilik usaha baru.
Menggabungkan nomor HP untuk kepentingan pribadi dan berjualan, dapat membingungkan diri sendiri di kemudian hari. Contohnya ketika nomor tersebut tiba-tiba hilang karena suatu hal, maka kontak di dalamnya pun ikut hilang.
Selain itu, nomor pribadi biasanya digunakan untuk memposting hal-hal yang sifatnya pribadi, misalnya momen bersama orang terdekat maupun postingan selain jualan. Hal seperti ini justru dianggap tidak profesional, kemudian pelanggan memilih menghapus kontak Anda karena merasa terganggu.
Maka dari itu, pisahkanlah nomor berbeda untuk urusan pribadi dan bisnis, tujuannya supaya Anda bisa lebih fokus memposting terkait jualan tanpa tercampur dengan postingan-postingan pribadi. Supaya lebih maksimal, gunakanlah WhatsApp Business untuk mengoptimalkan kegiatan jualan online serta sebagai media komunikasi dengan pelanggan.
Kesalahan pebisnis ketika menggunakan WhatsApp untuk jualan seperti di atas wajib diperhatikan sekaligus dihindari karena dapat berdampak pada penjualan. Gunakanlah semua fitur pada aplikasi WhatsApp secara tepat dan maksimal agar usaha semakin berkembang.