Ads

Apakah Masa Pandemi Menjadi Alasan Semakin Banyaknya Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba?

    Masa pandemi corona di Indonesia tak terasa sudah hampir 1 tahun lamanya sampai saat ini kasusnya masih tak asing terdengar di berita televisi maupun internet, banyak efek  dari pandemi yang tak kunjung usai selain kesehatan fisik yang harus kita jaga , kesehatan mental pun harus kita jaga agar tetap sehat dan terhindar dari stress yang berlebihan.

    Saat wabah covid 19 ini melanda negeri kita, ancaman narkoba pun tak henti-henti nya mengancam, penyalahgunaan obat obat terlarang ini penyebarannya masih tetap berjalan, aksi penyelundupan narkoba oleh sejumlah oknum tetap ada bahkan yang mencari dan mengedarkan barang haram ini semakin banyak dengan alasan untuk obat penenang saat stress di masa pandemic dengan segala macam masalah yang terjadi di masa ini.

    Semua masyarakat telah bosan dan ingin pandemi ini segera berakhir agar perekonomian pun dapat berjalan seperti biasanya, karena jumlah pengganguran semakin meningkat, pekerja yang di PHK meningkat , para bandar narkoba pun banyak yang memanfaatkannya untuk mengsuplai narkoba kepada orang orang kaya yang membutuhkannya sebagai obat penenang , dan orang orang yang di PHK tersebut dimanfaatkan agar menjadi kurir nya.

    Hal ini menjadi 2 masalah  besar yang pertama narkoba akan semakin gampang di dapatkan karena kurir atau pengedarnya semakin banyak ,mereka menjadikan ini sebagai upaya agar bisa tetap mendapatkan pekerjaan. Dan yang ke dua semakin banyak orang yang mendapatkan narkoba sebagai obat penenang di kala stress menghadapi pandemi ini, tanpa mengetahui dampak buruknya yang di dapat.

Baca juga apa dampak penggunaan narkoba bagi keluarga pengguna

    Tingkat stress yang tinggi menimbulkan prasangka masyarakat pengguna narkoba ini sebagai jalan alternative agar tetap bisa berpikir waras, namun kenyataannya karena pikiran yang pendek mereka mudah untuk dibohongi dan tertipu oleh bandar dan pengedar narkoba yang tidak bertanggung jawab dengan efek yang ditimbulkan.

    Keadaan ini menjadi lebih sulit dan lebih berbahaya pada masa pandemic karena ancaman nya bisa menjadi dua kali lipat, para bandar memasarkannya secara online dengan mudah siapa pun dengan gampang mengakses internet walaupun melaui situs dark web .

    Bukannya menghilangkan stress saat pandemi namun para pengguna narkoba ini akan lebih rentan terkena virus corona karena obat terlarang ini dapat merusak system pernafasan sehingga lebih mudah didiami virus corona.

    Menurut menteri social Ibu Tri Rismaharini Angka sebanyak 3.6 juta orang menjadi korban menyalahgunaan narkoba pada masa ini, ,dan tidak menunjukan penurunan saat wabah corona ini terjadi, kita sedang berperang menghadapi pandemi dan penyalahgunaan narkoba.

    Penanganan narkoba sekarang bukan hanya tugas BNN  saja atau pemerintah saja tapi harus dimulai dari lingkungan keluarga yang menjadi wadah pertama, diberikannya edukasi bahwa narkoba itu berbahaya untuk fisik maupun psikologis yang mengancam masa depan kepada anak,terciptanya komunikasi, keharmonisan yang baik antar anggota keluarga juga bisa terhindar dari narkoba, karena tingkat stress akan semakin kecil.

    Di tingkat pendidikan mulai dari SD sampai SMA harus di kembangkan topik anti Narkoba agar pemahaman dan pengetahuan generasi muda tentang bahaya dan efek nya diketahui sejak dini. Karena generasi muda merupakan aset bangsa yang tidak boleh terpengaruhi oleh hal seperti ini.

    Perang melawan narkoba ini memerlukan kerja sama di tingkat nasional ,regional maupun internasional karena barang nya juga banyak yang dikirim dari negara lain, penyelidikan dan saling bertukar informasi juga menjadi kunci utama penanganan narkoba saat ini.